Tangerang, Nextgen — Penumpukan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) menyebabkan beberapa dampak buruk. Dampak tersebut dapat menyerang sektor kesehatan, sosial dan lingkungan. Kondisi ini diperparah dengan meningkatnya jumlah sampah plastik di masa pandemi.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mencatat terjadi lonjakan jumlah sampah plastik hingga 96 persen. Hal ini disebabkan karena meningkatkan intensitas penggunaan jasa delivery. Kondisi ini tentunya akan membuat tumpukan sampah di TPA semakin menggunung. Terlebih lagi sampah plastik butuh waktu 50 hingga 100 tahun untuk terurai. Wah, lama banget kan.
Nah, melihat permasalahan ini, dosen dan mahasiswa STEM Prasmul membuat proyek bernama Bank Sampah Digital (BSD). Harapannya proyek ini mampu mengoptimalkan pengelolaan sampah yang ada di Indonesia. Dengan begitu dampak buruk dari tumpukan sampah yang ada di TPA dapat diminimalisir.
Lewat BSD kamu bisa ubah sampah jadi rupiah
BSD merupakan platform pelayanan transaksi sampah. Transaksi gimana tuh? Nah, jadi BSD menyediakan space bagi masyarakat untuk drop-off sampah mereka. Nantinya, jumlah sampah yang di drop-off akan ditukar dengan poin yang bisa ditukar dengan uang loh. Menarik banget kan?
Tapi, BSD dapat uang dari mana ya untuk bayar sampah-sampah dari masyarakat?
Sampah yang telah di drop-off oleh masyarakat tidak langsung diolah oleh BSD. BSD melakukan kerjasama dengan industri yang butuh sampah untuk kepentingan operasional. Sampah yang disalurkan BSD ke industri terkait akan ditukar dengan uang. Simpelnya BSD jual sampah ke industri. Ya, begitulah cara BSD mendapatkan uang untuk membayar sampah dari masyarakat.
Uang yang diperoleh BSD tentu tidak sepenuhnya untuk membayar sampah dari masyarakat. Selain untuk kebutuhan operasional, BSD juga memanfaatkan uang tersebut untuk gerakan yang bermanfaat yaitu sampah untuk ekonomi, sampah untuk sedekah dan sampah untuk pemberdayaan. Nah, kita akan bahas gerakan tersebut satu per satu ya.
Baca juga : Ajaib! Perusahaan ini Sulap Emisi Karbon Jadi Pakaian Sehari-hari
Sampah untuk ekonomi
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, BSD merupakan tempat untuk melakukan transaksi sampah. BSD akan membantu masyarakat untuk menjual sampah mereka. Dengan begini, masyarakat akan terbantu untuk mendapatkan uang di tengah kondisi yang serba sulit ini. Selain itu, BSD juga menciptakan marketplace untuk sampah, sehingga mengurangi jumlah ‘gunung’ sampah yang ada di TPA.
Sampah untuk sedekah
Sebelum dijual ke industri, BSD melakukan proses pemilahan sampah. Sampah yang memiliki nilai tinggi secara rupiah akan dijual secara terpisah. Nah, hasil penjualan sampah terpilah ini akan dialokasikan untuk sedekah. Sedekah yang dilakukan berbentuk beasiswa untuk anak yatim, listrik untuk rumah ibadah, sembako untuk pemulung dan petugas kebersihan.
Sampah untuk pemberdayaan
Last but not least, hasil penjualan sampah ke industri juga dimanfaatkan untuk program pemberdayaan. Rencananya BSD akan membuat rumah edukasi atau training center. Nah, training center ini nantinya akan mendampingi dan membekali masyarakat dengan keterampilan dalam mengelola sampah.
Wah, ternyata sampah yang selama ini dianggap tidak berharga, bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat. Btw, kamu juga bisa loh jadi salah satu supplier sampah di BSD. Kira-kira sampah bisa dimanfaatkan jadi apa lagi nih? Komen di bawah ya!
Oh iya, jangan lupa share artikel ini ke orang-orang terdekat kamu ya, supaya mereka gak ketinggalan info menarik ini. See ya!
[…] Baca juga: Bank Sampah Digital : Ubah Sampah Jadi Pundi-Pundi Rupiah […]