Tangerang, Nextgen — Emisi gas karbon dioksida (CO2) merupakan ‘momok’ bagi dunia. Peningkatan emisi dapat memicu perubahan iklim yang berimbas pada peningkatan intensitas bencana alam. Hal ini tentunya membawa dampak buruk bagi bumi dan manusia. Karenanya dibutuhkan penanggulangan yang tepat terkait emisi karbon ini.
Para ahli dari berbagai bidang di dunia tengah mencari solusi dari permasalahan ini, baik dari sisi pengurangan produksi emisi karbon hingga treatment terhadap emisi karbon yang sudah dilepas ke lingkungan. Tentu dapat ditemukan dengan mudah menemukan upaya-upaya yang mengedepankan aspek lingkungan. Salah satu upaya tersebut adalah penerapan pembangkit listrik yang ramah lingkungan.
Pembangkit berbasis energi terbarukan saja tidak cukup untuk mengurangi dampak emisi karbon
Apa sih itu pembangkit listrik yang ramah lingkungan?
Sederhananya, pembangkit listrik yang ramah lingkungan adalah pembangkit yang pengoperasiannya tidak menyebabkan kerusakan pada lingkungan. Nah, pembangkit ramah lingkungan kerap kali disandingkan dengan pembangkit berbasis energi terbarukan. Kenapa bisa begitu ya?
Pembangkit berbasis energi terbarukan memanfaatkan sumber energi alam seperti matahari, air dan angin menjadi listrik tanpa menghasilkan emisi karbon saat proses konversi. Kuncinya terletak pada proses konversi. Pada pembangkit batu bara, proses produksi listrik bergantung pada pembakaran batu bara. Nah, proses pembakaran ini lah yang banyak melepas emisi karbon ke lingkungan.
Meski begitu, pembangkit berbasis energi terbarukan saja tidak cukup. Emisi karbon tidak hanya berasal dari proses menghasilkan listrik. Artinya, meski teknologi ini diterapkan akan tetap ada emisi karbon yang dilepas ke lingkungan. Nah, sekarang kita akan membahas inovasi luar biasa yang bisa mengolah emisi karbon menjadi produk pakaian. Pasti penasaran kan, Yuk terus baca!
Baca juga : Inovasi di Bidang STEM, Solusi Selamatkan Bumi dari Perubahan Iklim
LanzaTech sulap gas karbondioksida jadi pakaian sehari-hari
Inovasi luar biasa ini digagas oleh perusahaan bernama LanzaTech. Perusahaan ini bergerak dibidang daur ulang karbon menjadi produk sehari-hari. Salah satu produk mereka adalah pakaian dari emisi karbon. Nah, penasaran kan kok bisa gas jadi bahan padat seperti pakaian.
Dalam menerapkan inovasi ini ada beberapa tahapan yang dilakukan. Pertama, emisi karbon akan ditangkap atau dikumpulkan pada wadah penyimpanan. Kemudian gas karbon akan diubah menjadi etanol melalui proses kimia. Etanol akan diubah menjadi monoethylene glycol. Monoethylene glycol kemudian diubah lagi menjadi polyester.
Polyester lah yang menjadi tujuan dari proses tersebut. Polyester ini merupakan senyawa kimia penyusun kain yang sering kita gunakan sehari-hari loh. Ya, setelah menjadi kain, hanya perlu sentuhan tangan tukang jahit untuk membuat pakaian yang bisa kita gunakan. LanzaTech bekerja sama dengan perusahaan ritel bernama lululemon untuk menciptakan produk pakaian yang menarik. Dengan begitu pakaian ini tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga memiliki desain yang bagus.
Menarik banget kan? Ternyata banyak hal yang bisa kita lakukan untuk menyelamatkan bumi akibat dampak buruk emisi karbon. Tidak melulu menekan angka pelepasan emisi karbon, kita juga bisa menciptakan inovasi untuk mengolah emisi karbon menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk kita.
Nah, kalau kamu tertarik untuk berkecimpung di bidang tersebut, kamu bisa banget nih kepoin jurusan Renewable Energy Engineering STEM Prasmul. Disana kamu akan belajar proses mengubah satu senyawa kimia sisa menjadi senyawa kimia yang bermanfaat. Yuk share artikel ini ke teman-teman terdekatmu supaya mereka gak ketinggalan informasi menarik ini. See ya!
[…] Baca juga : Ajaib! Perusahaan ini Sulap Emisi Karbon Jadi Pakaian Sehari-hari […]
[…] Baca juga : Ajaib! Perusahaan ini Sulap Emisi Karbon Jadi Pakaian Sehari-hari […]