Tangerang, Nextgen — Jika kamu perhatikan dengan seksama, ada hal yang ‘aneh’ ketika kamu searching sesuatu melalui browser.Ya, ketika kamu baru saja mengetik satu kata, browser sudah menyediakan banyak opsi untuk kata berikutnya. Browser seolah mencoba membaca apa isi kepalamu.
Hal ini tidak hanya terjadi di browser. Kamu juga bisa temui hal ‘aneh’ ini terjadi di Reels maupun Tiktok. Saat kamu menonton melalui dua aplikasi tersebut, gampang saja, mereka dapat menyajikan video yang kamu suka.
Di dunia yang serba modern seperti sekarang ini, hal-hal demikian sangat lazim ditemukan. Saat ini, mungkin hanya keinginan dalam bentuk digital yang bisa mereka tebak. Lima atau sepuluh tahun kedepan, bisa-bisa ketika kamu datang ke kafe atau restoran ada mesin yang sudah menyajikan makanan atau minuman bahkan sebelum kamu pesan, ajaibnya tebakan itu benar.
Ketepatan tebakan yang dilakukan browser, Reels maupun Tiktok bukan hal yang kebetulan. Mereka menebak berdasarkan kalkulasi. Perangkat-perangkat tersebut mempelajari dan menyimpan semua aktivitas yang kamu lakukan. Apa yang kamu cari, apa yang kamu sukai, mana yang kamu lihat lebih lama, semua nya mereka pelajari.
Kebiasaanmu adalah sumber kehebatan mereka dalam menebak.Percaya atau tidak perangkat-perangkat tersebut memang didesain untuk menjadi ‘penebak handal’. Ya, mereka lah Machine Learning.
Apa itu machine learning?
Machine Learning (ML) merupakan salah satu jenis kecerdasan buatan. Ya, mereka memang cerdas. ML mampu membuat sebuah perangkat mengeluarkan output berdasarkan input tertentu dan menyimpannya sebagai memori. Oleh karena itu, browser-mu bisa menebak apa yang ingin kamu cari.
Machine Learning tentunya tidak bisa belajar semuanya dari nol. ML butuh bantuan manusia untuk mengetahui apa yang harus diterima, diproses dan dikeluarkan. Nah, berdasarkan keterlibatan manusia dalam membantunya belajar, ML dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berikut.
Baca juga : Virtual Reality, Mahakarya Bidang Komputer yang Sulap Dunia Virtual Jadi Nyata
Supervised Learning
Pada jenis pembelajaran ini, manusia memberikan kumpulan data spesifik (berlabel) dan menentukan korelasi data tersebut dengan output yang diinginkan kepada perangkat. Misalnya begini, kamu memberikan beberapa opsi porsi gula untuk membuat kue, nah disini kamu ingin melihat bagaimana hubungan antara porsi gula dan rasa kue. Jadi, baik input maupun output dari algoritma ditentukan terlebih dahulu.
Unsupervised Learning
Jenis pembelajaran ini sedikit berbeda dengan metode sebelumnya. Pada metode ini perangkat diberikan kumpulan data yang umum (tidak berlabel). Selain itu, metode ini juga tidak mengkhususkan perangkat mencari relasi output terhadap input tertentu. Jadi, kalau tadi kamu mencari tahu rasa kue akibat porsi gula, kali ini kamu diminta mencari tahu hubungan kekenyalan dan rasa gula terhadapad bahan-bahan yang kamu gunakan.
Semi-supervised Learning
Pendekatan pembelajaran mesin ini melibatkan campuran dari dua jenis sebelumnya. Manusia memberikan input yang sebagian besar berlabel, tetapi modelnya bebas untuk mengeksplorasi datanya sendiri dan mengembangkan pemahaman perangkan tentang kumpulan data.
Reinforcement Learning
Metode ini biasanya mengajarkan perangkat untuk menyelesaikan proses multi-langkah yang aturannya ditetapkan dengan jelas. Manusia memprogram suatu algoritma untuk menyelesaikan tugas dan memberikannya isyarat positif atau negatif saat berhasil menyelesaikan tugas. Tetapi sebagian besar, algoritma memutuskan sendiri langkah apa yang harus diambil berikutnya.
Menarik bukan? Saat ini Machine Learning banyak digunakan di berbagai industri dan akan terus dipakai kedepannya. Jika kamu menguasai bidang hampir dapat dipastikan perjalanan karirmu akan mulus. STEM Prasetiya Mulya punya jurusan khusus untuk mengembangkan Machine Learning. Yuk kepoin!
[…] Baca juga : Tak Hanya Manusia, Mesin Juga Bisa Belajar, Begini Caranya! […]