Tangerang, Nextgen — Setelah tampil pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid april lalu, taksi terbang EHang 216 telah ‘mendarat’ di indonesia. EHang 216 sendiri dikembangkan dan diproduksi oleh perusahaan asal China, Guangzhou EHang Intelligent Technology Co. Ltd. Taksi terbang ini dilengkapi dengan teknologi yang canggih dan ramah lingkungan.
Ketika mendengar taksi terbang, apa sih yang terlintas di benak kamu? Apakah kamu membayangkan taksi biasa yang dipasang sayap pada sisi-sisinya atau mobil yang bisa berubah jadi pesawat seperti yang ada di film? Kenyataannya tidak seperti itu ya.
Taksi terbang EHang 216 merupakan drone ukuran besar yang bisa mengangkut penumpang
Taksi terbang EHang 216 terlihat mirip seperti drone yang besar. Layaknya drone, EHang mengandalkan baling-baling untuk bisa terbang. Taksi ini memiliki 16 baling-baling dan 8 lengan yang bisa dilipat dengan ukuran tinggi 1,77 meter dan lebar 5,61 meter.
Taksi terbang EHang 216 memanfaatkan listrik sebagai bahan bakar. Karenanya teknologi ini diklaim dapat mendukung program net zero emission di indonesia. Baterai EHang butuh 1,5 jam waktu pengecasan untuk penuh. Selain itu, taksi ini dapat membawa beban hingga 220 kg. Menarik bukan? Meski begitu taksi ini hanya dapat diisi oleh satu orang.
EHang kalau terbang bisa setinggi dan secepat apa sih?
EHang 216 dapat terbang hingga ketinggian 3.000 meter. Selain itu, EHang 216 juga dapat melaju dengan kecepatan maksimum 130 km/jam. Ya, berbeda tipis lah dengan Roller Coaster yang pernah kalian naiki. Jangan khawatir, EHang 216 memiliki sistem kendali yang bisa menyesuaikan ketinggian dan kecepatan terbang sesuai dengan kenyamanan kamu.
EHang 216 tidak butuh pilot untuk terbang
EHang 216 merupakan Autonomous Aerial Vehicle (AAV), artinya taksi ini tidak perlu bantuan pengendara untuk beroperasi. Jadi, kamu yang tidak bisa menerbangkan drone juga bisa merasakan sensasi naik EHang 216.
Kalau lagi terbang terus ada apa-apa gimana?
Tenang, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, EHang 216 memiliki pusat kendali untuk mengontrol taksi ini selama terbang. Pusat kendali ini terhubung dengan taksi secara real-time melalui saluran transmisi nirkabel 4G/5G. Canggih bukan?
Baca juga : Marak Dikembangkan, Begini Cara Kerja Teknologi Self-Driving
Pusat kendali EHang 216 secara khusus memiliki 5 fungsi utama meliputi pemantauan, pengiriman, pengendalian, peringatan dini dan manajemen klaster. Jadi selama terbang bersama EHang 216 kondisi kamu diamati dengan teliti melalui pusat kendali.
5 fungsi utama sistem kendali di atas khusus dirancang untuk memastikan keselamatan setiap penumpang EHang 216. Sudah menjadi hal yang lumrah bahwa teknologi yang komersial harus mengutamakan faktor safety bagi para pengguna.
Nah, selain menjadi penikmat, kamu juga bisa loh jadi orang yang mengembangkan teknologi seperti EHang 216. Kamu bisa belajar tentang autonomous system di jurusan Computer System Engineering STEM Prasmul. Selain itu, untuk mengembangkan kendaraan berbasis tenaga listrik bisa kamu pelajari di jurusan Renewable Energy Engineering STEM Prasmul. Yuk kepoin!
Sumber
[…] Baca juga : Tak Hanya di Film, Taksi Terbang Juga ada di Indonesia […]
[…] Baca juga : Tak Hanya di Film, Taksi Terbang Juga ada di Indonesia […]