Tepat di tanggal 14 Maret 2018, dunia harus kehilangan sosok ilmuwan Stephen Hawking. Pria kelahiran 8 Januari 1942 di Oxford, Britania Raya ini meninggal pada usia 76 tahun. Stephen Hawking adalah seorang ahli fisika teoretis dan merupakan seorang Profesor Lucasian dalam bidang matematika di Universitas Cambridge dan anggota dari Gonville and Caius College, Cambridge. Ia juga dikenal dengan sumbangannya dalam bidang fisika kuantum, terutama karena teori-teorinya mengenai teori kosmologi, gravitas kosmologi, gravitasi kuantum, lubang hitam dan radiasi Hawking.
STEM-Z jadi ingat salah satu perkataan yang diungkapkan oleh Stephen Hawking mengenai sumber energi yaitu:
“I would like nuclear fusion to become a practical power source. It would provide an inexhaustible supply of energy, without pollution or global warming.” –Stephen Hawking
Sosok Stephen Hawking berharap fusi nuklir bisa menjadi sumber tenaga praktis, dimana menyediakan pasokan energi yang tidak ada habisnya, tanpa polusi ataupun pemanasan global. Dalam fisika nuklir, fusi nuklir atau yang dikenal juga dengan reaksi termonuklir adalah sebuah reaksi dimana dua inti atom bergabung membentuk satu atau lebih inti atom yang lebih besar dan melepaskan energi. Fusi nuklir merupakan sumber energi yang mengakibatkan bintang bersinar.
Seperti yang diharapkan dari Stephen Hawking mengenai fusi nuklir sebagai sumber tenaga praktis, sudah banyak yang mengembangkan fusi nuklir untuk sumber energi murah masa depan. Para ilmuwan dari University of Washington mengatakan mereka juga sedang menciptakan fusi nuklir yang berkelanjutan.
Seperti yang dikatakan oleh Thomas Jarboe profesor fisika dari Universitas Washington “Reaktor fusi tidak bisa meledak, bahan bakarnya tidak radioaktif untuk jangka panjang dan bisa menjadi sumber energi yang tidak terbatas”. Ia juga mengatkan “Tidak meninggalkan polusi di bumi, tidak ada bekas, tidak ada limbah radioaktif atau gas rumah kaca. Pada dasarnya fusi nuklir adalah sumber energi yang ideal.”
Tampilan dari fusi nuklir di Museum Houston, AS. Kajian mendapati, pada masa depan fusi nuklir bisa menggantikan ketergantungan dunia pada bahan bakar fosil.
Pada Agustus tahun 2017 lalu para tim peneliti dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) juga telah menemukan sebuah cara untuk meningkatkan energi fusi nuklir. Mereka merinci bagaimana menyesuaikan resep fusi nuklir agar signifikan meningkatkan keluarnya energi. Penelitian mereka sudah direpikasi oleh periset dari perangkat fusi nuklir terbesar di Eropa Joint European Tours.
Walau sebagian orang ketika mendengar kata nuklir terdengar berbahaya, namun energi fusi nuklir mampu menyediakan pasokan energi yang tidak ada habisnya, dan tidak akan memberikan dampak yang buruk untuk lingkungan seperti yang diungkapkan oleh Stephen Hawkings.
Jika NextGeners tertarik dengan energi terbarukan dan juga ingin berinovasi dengan pemanfaatan energi terbarukan, maka kita tunggu NextGeners untuk berinovasi di bidang Entrepreneurial Energy Engineering.
Sumber Referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Fusi_nuklir
http://obengplus.com/articles/4434/1/Reaktor-fusi-nuklir-generasi-harapan-energi-terakhir.html
https://www.voaindonesia.com/a/fusi-nuklir-diharak-sediakan-energi-murah-masa-depan-/2575102.html
Sumber Gambar:
http://www.sciencemag.org (Featured Image)