STEMian Go Hackathon

0
639

BIOS (Building Informatics’ Competitive Soul) merupakan rangkaian acara yang terdiri dari seminar dan kompetisi Hackathon yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Informatika (HMIF) Universitas Multimedia Nusantara. Tema dari BIOS pada tahun 2019 yaitu “Bring Innovation Into Solution” yang mencerminkan semangat mahasiswa yang kreatif dalam membawa inovasi menjadi solusi. Setelah lolos tahap seleksi proposal, sebanyak 30 tim akan berlomba dalam sebuah hackathon untuk merealisasikan ide yang dituangkan dalam proposal dalam waktu hanya 24 jam. Setelah 24 jam, akan ada tahap penjurian yang mewajibkan setiap tim akan mempresentasikan secara singkat (pitching) ide dan progres yang telah dikerjakan kepada dewan juri secara tertutup (closed presentation). Tahap ini merupakan tahap seleksi tim-tim yang akan melaju ke babak 10 besar. Tim Tycoon yang terdiri dari mahasiswa-mahasiswa software engineering angkatan 2017 yang terdiri dari Dimas Pratama Widyatmojo, Fitriaji Taqiy Robbaanii, Hubert Tatra, dan Max Muljono membuat sebuah sistem reservasi restoran berbasis Artificial Intelligence bernama Restovasi untuk membantu pengguna dalam memberikan informasi ketersediaan tempat di berbagai restoran. Tujuannya supaya pengguna Restovasi dapat dengan mudah menentukan tempat mana yang akan dikunjungi. Dalam implementasinya, kami memanfaatkan teknologi dari Amazon Web Service bernama AWS Rekognition untuk image recognition dan diintegrasikan ke dalam satu sistem yang terdiri atas empat aplikasi yang saling terhubung.

Untuk tahap final, Tycoon harus mempresentasikan Restovasi lagi namun di hadapan seluruh peserta dengan format open presentation dan dilakukan penjurian akhir. Kami berhasil meraih juara ketiga dan juga memiliki kesempatan untuk mengikuti AI hackathon di Tokyo serta berkesempatan untuk mengembangkan ide dan hasil karya kami dalam inkubasi. Namun, kesempatan tersebut masih panjang dan banyak tantangan yang harus dilalui.

Perlombaan BIOS hackathon ini merupakan pengalaman yang sangat seru karena mendapatkan banyak pengalaman disana seperti bagaimana bekerja dalam waktu 24 jam yang diharuskan dalam preparation dan dalam executionnya harus efektif dan tepat sasaran sesuai dengan rencana. Sebelum hackathon dimulai, kami mempersiapkan obat-obatan (panadol, tolak angin dan obat lainnya) yang diperlukan dan sesuai regulasi yang berlaku agar tubuh tetap fit saat ngoding. Pastinya saat ngoding, perut terasa lapar. Walaupun panitia menyediakan konsumsi, kami menggunakan jasa GoFood untuk memesan makanan dan hal ini tidak bertentangan dengan aturan, karena nasi kotak yang disediakan kurang menggugah selera makan. Hackathon ini diadakan selama 24 jam sehingga menjadikan ikatan persahabatan kami semakin erat. Dan kalimat ini yang membuat kami semangat “Absolutely Perfect” artinya setiap langkah dan hasil harus sempurna jangan setengah-setengah.

Artikel ini ditulis oleh:

Max Muljono (Mahasiswa Software Engineering 2017)

Hubert Tatra (Mahasiswa Software Engineering 2017)

Dimas Pratama Widyatmojo (Mahasiswa Software Engineering 2017)

Fitriaji Taqiy Robbaanii (Mahasiswa Software Engineering 2017)