Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terpadat keempat di dunia. Jumlah tersebut menyebabkan kebutuhan akan energi pasti selalu meningkat. Jenis-jenis energi yang digunakan juga beragam, namun yang paling banyak adalah listrik. Diagram di samping merupakan data bauran energi primer yang ada di Indonesia pada tahun 2015. Terilhat sumber energi yang paling melimpah di Indonesia adalah minyak bumi dengan persentase 43% dari seluruh sumber energi yang terdapat di Indonesia. Dan yang terbesar kedua adalah batubara, sedangkan bauran sumber energi baru terbarukan yang sudah dimanfaatkan sebesar 6.2%.
Sekarang mari kita tinjau dari sumber energi yang paling banyak yaitu minyak bumi dan batubara. Jika dilihat secara kasat mata, kedua energi tersebut sudah tidak sehat bagi bumi kita ini. Saat menggunakan kedua sumber ini, batubara merupakan sumber yang memberikan dampak paling banyak pada pemanasan global. Hal tersebut karena sebagian besar kandungan dari batubara adalah karbon. Jadi, limbah yang dilepaskan adalah karbon dioksida (CO2). Karbon dioksida yang dihasilkan terus meningkat tiap tahunnya. Berdasarkan sumber dari Pusat Data dan Informasi Kementrian ESDM tahun 2016, faktor emisi CO2 dari batubara rata-rata 99,72 Ton/TJ. Sedangkan untuk BBM adalah 73,75 Ton/TJ dan emisi bahan bakar lainnya sebesar 67%. Dapat disimpulkan bahwa batubara memiliki dampak negative lebih besar daripada penggunaan minyak bumi.
Namun, jika dilihat dari sisi ekonomi, harga batubara jauh lebih murah daripada harga minyak bumi. Hal tersebut juga disebabkan oleh beberapa faktor. Yang pertama karena bauran energi minyak bumi dan gas alam yang semakin menipis, sedangkan batubara masih sedikit yang mencarinya. Sehingga ketersediaan batubara masih melimpah, walaupun jumlah bauran minyak bumi masih yang lebih banyak di Indonesia. Penyebab yang kedua karena dalam pemanfaatannya tidak perlu pengolahan lebih lanjut seperti minyak bumi. Setelah diambil dari alam, batubara dapat langsung digunakan tanpa perlu melalui proses penyulingan seperti minyak bumi. Proses pendistribusian juga merupakan salah satu penyebab batubara lebih murah karena bentuknya yang padat sehingga tidak diperlukan jenis transportasi yang khusus. Lain halnya dengan dengan minyak atau gas, proses distribusi yang lumayan sulit dan berbahaya karena bentuknya yang cair dan gas. Yang terakhir adalah cara penggunaan batubara yang terbilang sangat mudah yaitu dapat langsung dibakar atau dicampur ke dalam bara api.
Isu energi seperti ini sangat mempengaruhi pertahanan dan ketahanan suatu negara. Seperti yang sudah sering kita dengar, negara yang menguasai sumber energi akan menjadi penguasa di dunia ini. Namun, Apakah hal tersebut sesuai dengan keadaan yang ada di negeri kita tercinta ini? Indonesia merupakan negara penghasil batubara terbesar ketiga di dunia. Fakta yang cukup mengejutkan, tapi tidak sesuai dengan pernyataan sebagai negara penguasa di dunia. Apa yang salah dengan negeri ini? Kita masih belum sadar akan kekayaan kita ini. Jika keadaan kita masih seperti ini, keamanan dan ketahanan negara kita terancam. Karena energi merupakan kunci dari berjalannya semua kegiatan. Zaman sekarang memang tidak ada peperangan menggunakan senjata, namun perang perekonomian masih akan tetap menerjang. Energi sangat berperan penting dalam berjalannya suatu perekonomian suatu bangsa. Maka dari itu, keamanan dan pertahanan suatu negara bergantung pada kondisi energi yang mereka miliki.
Berdasarkan data dari tabel di atas, konsumsi energi yang paling banyak terdapat pada kegiatan rumah tangga. Kegiatan tersebut bisa berupa penggunaan listrik pada barang elektronik, memasak, dan kegiatan lainnya. Dan yang terbesar kedua adalah digunakan sebagai bahan bakar transportasi dan dilanjutkan pada kegiatan industri. Secara tidak langsung, energi dari alam lebih banyak dikonversi menjadi energi listrik untuk keperluan rumah tangga. Kembali melihat data bauaran energi yang ada di Indonesia. Cadangan minyak bumi lebih banyak dibandingkan dengan batubara. Jika dilihat dari segi keramahan lingkungan, keduanya sama-sama memiliki dampak buruk, walaupun dampak yang disebabkan oleh minyak bumi lebih sedikit. Namun, jika dilihat dari segi ekonomi dan keamanan, batubara jauh lebih dibutuhkan daripada minyak bumi. Dan lebih mudah menggunakan batubara sebagai bahan bakar dalam pembangkit listrik karena konsumsi energi listrik yang paling banyak.
Apabila hanya membandingkan kedau hal tersebut antara minyak bumi dan batubara. Bauran energi yang seharusnya lebih banyak adalah batubara, karena penggunaannya yang lebih menguntungkan. Namun kita harus tetap mencari solusi untuk mengurangi dampak dari emisi yang dihasilkan oleh batubara. Pemanasan global memang tidak bisa kita hentikan. Tapi kita bisa memperlambatnya dengan mencari solusi-solusi dengan perkembangan teknologi yang ada sekarang ini. Salah satu solusi yang dapat diterapkan adalah menggunakan teknologi energi terbarukan. Investasi yang dilakukan diawal memang cukup besar. Tapi, kalau kita tidak memulainya dari sekarang, upaya untuk memperlambat pemanasan global hanya wacana saja. Kita yang merusak alam, maka kita juga yang harus bertanggung jawab merawat alam kita ini. Alam sudah banyak memberikan bantuan kepada kita sehingga kita dapat hidup sampai sekarang ini. Sekarang saatnya kita yang berbalik membantu agar alam kembali sehat. Mari jaga alam kita, terus berinovasi dengan menerapkan teknologi ramah lingkungan, dan berikan kehidupan terbaik bagi anak dan cucu kita semua.
Ayo Herry semangat terus dalam membuat inovasi untuk energi terbarukan di Indonesia ini, selalu hasilkan produk yang inovatif dan juga memberikan dampak yang baik untuk semuanya.
Siap, pasti……