Pekerjaan-Pekerjaan Masa Depan dan Dua Keterampilan yang Anda Butuhkan untuk Mendapatkannya

0
1210

*image source: Reuters

 

Bisakah sebuah robot mengerjakan pekerjaan Anda? Jutaan orang yang tidak melihat kedatangan otomatisasi akan segera mengetahuinya dengan cara yang menyakitkan. Jawabannya adalah ya.

Sebuah studi yang dilakukan oleh World Economic Forum tentang Masa Depan Lapangan Kerja memprediksi bahwa 5 juta lapangan kerja akan hilang sebelum tahun 2020. Hal tersebut seiring dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence), robotik, nanotechnology, dan faktor sosio-ekonomik lain menggantikan kebutuhan akan pekerja manusia.

Kabar baiknya adalah kemajuan teknologi yang sama akan menciptakan 2,1 juta lapangan kerja baru. Akan tetapi, para pekerja manual dan klerikal, yang mengetahui bahwa mereka kehilangan pekerjaan, kemungkinan tidak memiliki keterampilan yang diperlukan untuk bersaing untuk peran yang baru. Kebanyakan lapangan kerja baru akan cenderung ke area spesialisasi seperti komputasi, matematika, arsitektur dan kerekayasaan (engineering).

Pemerintah dan pengusaha di setiap sektor sedang didesak untuk melatih ulang dan melengkapi keterampilan para pekerja untuk menghindari krisis tersebut.

“Tanpa tindakan yang segera dan memiliki target, untuk mengelola transisi dalam waktu dekat dan membangun tenaga kerja dengan keterampilan yang bisa bersaing di masa depan (future-proof), pemerintah harus siap menghadapi tingkat pengangguran dan ketimpangan yang terus tumbuh, dan bisnis-bisnis dengan basis konsumen yang menyusut,” kata Klaus Schwab, Founder dan Executive Chairman dari World Economic Forum.

 

Keterampilan Baru untuk Ekonomi Baru

Jadi keterampilan apa yang harus diperoleh para pekerja untuk memastikan mereka memiliki nilai (value) seiring dengan segera datangnya Revolusi Industri Keempat? Beberapa mungkin akan terkejut untuk mengetahui bahwa keterampilan yang kita kembangkan di masa pra-sekolah akan sangat dihargai.

David Deming, profesor pendidikan dan ekonomi di Harvard University, berpendapat bahwa soft skills seperti berbagi (sharing) dan negosiasi (negotiating) akan menjadi sangat krusial. Beliau mengatakan dunia kerja modern, di mana orang-orang terbiasa berpindah peran dan mengerjakan proyek yang berbeda, mirip ruang kelas pra-sekolah, di mana kita belajar keterampilan sosial seperti empati dan kerja sama.

Deming telah memetakan perubahan kebutuhan para pengusaha dan mengidentifikasi keterampilan kunci yang akan diperlukan untuk berkembang di pasar kerja dalam waktu dekat. Bersama dengan soft skills tersebut, kemampuan matematika akan sangat bermanfaat.

 

Menurunnya Lapangan Kerja dengan Keterampilan Tunggal (Single-skillset)

Deming menunjukkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, banyak pekerjaan yang membutuhkan hanya keterampilan matematika telah mengalami otomatisasi. Teller bank dan pekerja statistik telah menderita. Peran yang terutama membutuhkan keterampilan sosial (misalnya pekerja di tempat penitipan anak) cenderung dibayar rendah seiring dengan tersedianya pasokan pekerja potensial dalam jumlah yang sangat banyak.

Studi ini menunjukkan bahwa pekerja yang berhasil menggabungkan keterampilan matematika dan interpersonal dalam ekonomi masa depan yang berbasis pengetahuan akan menemukan banyak manfaat dan peluang yang menguntungkan.

 

Fokus Ulang Pendidikan Keterampilan

Tantangannya sekarang bagi para pendidik adalah untuk melengkapi pengajaran mereka akan keterampilan teknis seperti matematika dan ilmu komputer, dengan fokus untuk memastikan para pekerja masa depan memiliki soft skills untuk bersaing di pasar lapangan kerja yang baru, kata Deming.

*diterjemahkan dari artikel berjudul “The jobs of the future – and two skills you need to get them” karya Simon Torkington dari https://www.weforum.org/