Tangerang, Nextgen — Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terjadi sangat cepat. Kini manusia mampu melakukan banyak hal yang mustahil untuk dilakukan sebelumnya termasuk membuat artificial sun atau matahari buatan. Saat ini beberapa negara di dunia berlomba-lomba mengembangkan matahari buatan. Teknologi ini dikembangkan karena beberapa tujuan, salah satunya untuk menciptakan sumber energi yang bersih.
Apa yang kamu pikirkan ketika mendengar tentang matahari buatan? Apakah kamu berpikir bahwa kita akan punya dua matahari yang akan menyinari bumi? Tidak seperti itu ya. Teknologi ini diberi label matahari buatan karena reaksi yang digunakan pada teknologi ini serupa dengan yang terjadi pada inti matahari. Ya, reaksi fusi namanya.
Reaksi fusi merupakan dasar teknologi matahari buatan
Reaksi fusi merupakan reaksi penggabungan dua atau lebih inti atom dari unsur kimia. Bingung ya? Analoginya begini, anggap unsur kimia sebagai dua orang individu dan inti atom sebagai kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing individu. Untuk mencapai sebuah tujuan, dua orang ini membentuk tim agar resource yang mereka miliki lebih mumpuni. Begitupun yang terjadi pada reaksi fusi.
Proses penggabungan dua inti atom ini akan menghasilkan unsur kimia baru. Menariknya, proses penggabungan ini juga menghasilkan energi yang sangat besar. Reaksi fusi unsur deuterium pada satu liter air laut bisa menghasilkan energi setara dengan pembakaran 300 liter bensin. Fantastis kan?
Baca juga : Tak Hanya di Film, Taksi Terbang Juga ada di Indonesia
Reaksi fusi merupakan sumber energi alternatif yang diimpikan
Energi yang dihasilkan reaksi fusi bisa menjadi alternatif dari pembangkit tenaga batu bara. Dibandingkan pembangkit tenaga batu bara, reaksi fusi jauh lebih bersih. Hal ini disebabkan karena reaksi fusi merupakan reaksi nuklir yang tidak menghasilkan emisi karbon.
Lalu bagaimana caranya reaksi fusi bisa menghasilkan listrik?
Energi yang dihasilkan dari reaksi fusi merupakan energi panas. Energi panas ini dapat digunakan untuk memanaskan air hingga menjadi uap. Uap ini kemudian disalurkan melalui pipa untuk memutar turbin yang terhubung dengan generator. Nah, generator ini lah yang berperan untuk mengubah energi yang dihasilkan dari perputaran turbin menjadi energi listrik. Cek disini detailnya!
Perkembangan teknologi matahari buatan saat ini
Saat ini, beberapa negara seperti China, Amerika, Rusia dan beberapa negara di Eropa Tengah berlomba-lomba menyempurnakan mahakarya matahari buatan ini. Pada percobaan terakhir, matahari buatan milik China mampu menyala hingga 120 juta derajat celcius selama 100 detik.
Negara-negara tersebut berlomba untuk menciptakan matahari buatan yang mampu menyala lebih dari 100 juta derajat celcius selama 300 detik. Proyek ini menelan biaya 22,5 miliar dolar AS atau setara dengan 318 triliun rupiah. Meski menelan biaya yang sangat besar, teknologi ini berpotensi menciptakan sumber energi bersih yang merupakan impian negara-negara di dunia.
Bagaimana? Kamu tertarik gak nih untuk bantuin indonesia mewujudkan sumber energi yang bersih? Kalau tertarik kamu bisa kepoin jurusan Renewable Energy Engineering STEM Prasmul. Di jurusan tersebut kamu bisa belajar sumber energi bersih selain reaksi fusi yang telah dibahas.
Oh iya, kamu kepikiran sumber energi bersih apa nih? Komen di bawah ya. Jangan lupa share artikel ini ke orang-orang terdekat kamu supaya mereka gak ketinggal informasi menarik ini. See ya!