Mengendarai Motor Ringan hasil Cetakan 3D Printer

0
785

Setelah pembahasan STEM-Z beberapa pekan lalu mengenai jembatan yang dicetak menggunakan 3D printer, kali ini STEM-Z akan membahas sebuah kendaraan roda dua yang dicetak dari 3D printer. Apakah memang bisa sebuah kendaraan dicetak? Untuk mengetahui ide awal dan prinsip dari motor listrik tersebut mari simak pembahasan STEM-Z hari ini.

Nama motor yang dicetak dari 3D printer ini adalah Light Rider, motor ini disebut sebagai sepeda motor listrik 3D pertama yang sangat ringan, beratnya 35 kilogram, kerangkanya hanya 6 kilo. Diproduksi oleh perusahaan pesawat Airbus melalui anak perusahaanya di Jerman yaitu AP Works.

Niels Grafen,selaku insinyur teknik penerbangan yang mengembangkan Light Rider bercerita”Idenya kami dapat waktu pesta natal di kantor. Saya dan seorang kolega berpikir, apakah kita bisa membuat semacam sepeda atau motor listrik. Bos saya lalu menganggap itu ide hebat. Dan dari ide, akhirnya jadi proyek, hasilnya: Light Rider ini.”

Motor dirancang dengan komputer. Algoritma menghitung bobot motor listrik berdasarkan data-data dampak beban, saat motor dikendarai.  “Kami memikirkan apa saja yang ada di atas motor. Berapa besarnya, jarak roda, atau apa yang terjadi saat motor bergerak. Dari hasil perhitungan itu didapat geometrinya. Setiap komponen yang ternyata tidak memenuhi tugasnya, kami buang”, ujar Grafen.

Di  3D printer, kerangka dibentuk persis seperti rancangan, material yang disebut Scalmalloy semacam  aluminium yang telah dipatenkan, dan berasal dari teknologi penerbangan. Ringan seperti aluminium, dan stabil hampir seperti titanium. Tapi ada batasan cetakan 3D, batasan yang menyulitkan pengembangnya. Grafen: “Proses penyambungannya tidak mudah. Sebab kami harus membagi rangkanya dalam banyak bagian kecil. Saat ini, printer hanya bisa mencetak satu bagian. Jadi, harus dipikirkan bagaimana membaginya, dan bagaimana menyatukannya kembali. Itu tantangannya.”

Motor bertenaga listrik ini mampu melaju hingga kecepatam 80 kilometer per jam. Light Rider mampu menempuh jarak 60 kilometer dalam kondisi baterai terisi penuh.

Niels Grafen juga optimis dengan perkembangan dalam teknologi penerbangan: “Setiap kilogram yang harus naik ke udara, pada akhirnya jadi beban biaya untuk perusahaan. Jika dengan cetakan 3D, suku cadang jadi lebih ringan, itu berarti, nantinya penumpang pesawat juga bisa membayar lebih murah.”Harganya: 50.000 Euro.

Bagaimana menurut NextGeners mengenai inovasi tersebut? 3D printer ternyata mampu membuat banyak hal, seperti salah satunya kendaraan roda dua ini. Jika NextGeners memiliki ide inovatif membuat sebuah desain produk maka kita tunggu NextGeners untuk berinovasi di bidang Product Design Engineering.

Sumber Referensi:

http://m.metrotvnews.com/welcome-page/motor/4KZXMnqb-light-rider-sepeda-motor-listrik-ala-airbus

http://www.dw.com/id/motor-pertama-yang-dicetak-printer-3d/a-39027948

https://news.okezone.com/read/2016/05/23/15/1395891/light-rider-motor-ringan-buatan-airbus-seharga-rp764-juta

Sumber Gambar:

https://www.lightrider.apworks.de/