Berbekal utama niat dan nekat, kami bertarung di kancah internasional membawa nama almamater tercinta. Berkecimpung di jurusan Food Business Technology membuat kami ingin semakin mengasah kemampuan melalui lomba yang bertajuk Food Science in Action (FSIA) yang diselenggarakan oleh Institute of Food Technologists (IFT). FSIA merupakan lomba video edukasi ilmu dan teknologi pangan dengan sasaran siswa/i sekolah dasar dan menengah. FSIA tahun 2019 merupakan yang kelima kalinya diadakan oleh IFT. IFT merupakan organisasi ilmu dan teknologi pangan internasional yang bermarkas di Chicago, USA. Pada tahun ini FSIA mengangkat tema “Teaching and Learning Science Through Food” yang pada intinya mengulas sisi ilmiah suatu pangan dan mengemasnya dengan menarik, sehingga belajar sains menjadi menyenangkan dan mudah dipahami.
Berkolaborasi dengan jurusan Hospitality Business kami membuat video yang bertajuk “ES PUTER: Science in A Cup of Indonesian Ice Cream” yang membahas mengenai proses produksi atau pembuatan es puter yang sering kita temui di pinggir jalan. Pemilihan topik video yang sampai akhirnya ditentukan mengangkat es puter merupakan perjalanan panjang yang penuh disertai argumentasi. Ada keraguan dalam mengangkat topik berupa pangan lokal, karena pengaplikasiannya di negara lain cukup sulit. Sehingga, kami mengambil keputusan untuk membuat dua video yang mana mengangkat es puter dan meringue cookies untuk mengambil posisi aman. Namun tidak disangka, komentar pertama yang diberikan oleh penilai adalah “I like the cultural context!” Komentar tersebut membuat kami semakin bangga akan kekayaan alam dan budaya Indonesia.
Bersaing di kancah internasional tidak membuat kami ragu untuk melangkah, namun memicu kami untuk semakin bersemangat untuk mengerahkan segala kemampuan. Segala usaha berujung kebahagiaan karena hasil karya kami mendapat apresiasi dan penghargaan sebagai 2nd Place Winner of FSIA 2019. Selain itu, satu karya kami yang mengangkat tema meringue cookies juga mendapat apresiasi sebagai FSIA Accepted Submission atau finalis yang mana kedua karya kami diunggah melalui akun youtube resmi IFT. Hasil karya kami yang mengangkat kearifan lokal berhasil bersanding dengan mahasiswa/i dari University of California, Davis yang berada di posisi pertama dan Cornell University, New York yang berada di posisi ketiga.
Di belakang pencapaian tersebut, terdapat cerita yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Suka-duka kami lewati bersama, merelakan waktu liburan serta meluangkan waktu On the Job Training kami lakukan untuk memaksimalkan kinerja kami. Selain itu, pencapaian tersebut tidaklah terjadi tanpa bantuan berbagai pihak khususnya para faculty member Food Business Technology dan professional staff dari Hospitality Business, maka dari itu kami mengucapkan terima kasih banyak atas semua dukungan semua pihak. Menutup cerita ini, kami mengutip perkataan dari Mark Udal:
“You don’t climb mountains without a team, you don’t climb mountains without being fit, you don’t climb mountains without being prepared and you don’t climb mountains without balancing the risks and rewards, and you never climb a mountain on accident – it has to be intentional.”
Video: “ES PUTER: Science in a Cup of Indonesian Ice Cream”
Video:“meringue cookies”
http://www.ift.org/knowledge-center/learn-about-food-science/food-science-in-action.aspx
Artikel ini ditulis oleh:
Lakeshia Erlino Kuswoyo (Mahasiswa STEM Prasetiya Mulya, Program Studi Food Business Technology Angkatan 2017)
Irvan (Mahasiswa STEM Prasetiya Mulya, Program Studi Food Business Technology Angkatan 2018)
I Kadek Juni Saputra (Mahasiswa STEM Prasetiya Mulya, Program Studi Food Business Technology Angkatan 2018)
Maria Catherine Trixie (Mahasiswa STEM Prasetiya Mulya, Program Studi Food Business Technology Angkatan 2018)
Kadek Danayasa (Mahasiswa STEM Prasetiya Mulya, Program Studi Food Business Technology Angkatan 2018)