Memanen Energi Terbarukan dari Pantai Tropis

0
577

Musim panas sudah tiba dan biasanya banyak masyarakat banyak berlibur dan menghabiskan waktu di pantai, apakah NextGeners juga termasuk? Banyak pantai-pantai di kepulauan tropis menjadi destinasi para wisatawan seperti di Indonesia sendiri sangat banyak pantai-pantai yang indah misalnya di Lombok, Manado, Bali dan lainnya. Sedangkan di luar Indonesia juga banyak yang memiliki pantai-pantai indah seperti Hawai dan juga Maladewa. Namun apakah kalian pernah memikirkan bagaimana jumlah pasokan sumber energi listrik dengan sebuah wilayah kepulauan yang tidak begitu luas seperti kepulauan Maladewa? Untuk mengetahui lebih lanjut mari simak artikel ini sampai habis.

Kebanyakan sumber energi di pulau-pulau tropis sering kali tidak murni, seperti banyak resort di Maladewa yang masih bergantung pada diesel. Dampak yang diberikan tidak baik, selain diesel kebanyakan masih menggunakan bahan bakar solar yang berasal dari minyak bumi, efek dari mesin diesel juga memberikan polutan yang terkenal buruk. Karena muncul sebuah permasalahan tersebut sebuah perusahaan tenaga surya yang berbasis di Austria yaitu Swimsol, membuat sebuah produk inovatif yaitu membuat sebuah panel surya yang terapung di perairan di kepulauan tropis.

Direktur selaku pengelola Swimsol yaitu Martin Putschek setelah melakukan perjalanan ke Maladewa ia mendapatkan sebuah ide yang datang saat dia berlatih biola, “Bagaimana jika dia bisa memasang panel surya mengambang di air itu (laut di Maladewa)?”. Kepulauan tropis memang sangat memiliki sumber sinar matahari yang berlimpah, namun luas daratan tanah tidak luas, banyak bangunan tropis sering tidak dibuat untuk menanggung beban berat (panel surya). Putschek juga menambahkan “yang dimiliki adalah atol besar (pulau karang yang biasanya berbentuk cincin dan di bagian tengahnya terdapat danau/cekungan/laguna yang telah terisi oleh air laut)  sekitar 10 hingga 20 kilometer lebarnya. Dari dasar itulah terlahir sistem SolarSea Swimsol.

Sistem SolarSea Swimsol adalah hasil dari percikan inspirasi dan produk komersial pertama mereka yang telah beroperasi selama tiga tahun. Panel surya dipasang di atas kerangka paduan alumunium yang dirancang untuk membiarkan gelombang melewatinya. SolarSea Swimsol ini mampu menahan gelombang sekitar enam setengah kaki dan angin sekitar 75 mil per jam.

Setiap platform nya memiliki ukuran 46 kaki yang dapat menghasilkan listrik sekitar 25 rumah tangga, SolarSea Swimsol ini dapat dibangun oleh tiga orang untuk satu platform di pantai dalam waktu kurang dari satu hari dan tidak memerlukan mesin berat atau alat pengelasan. Bahkan ternyata panel surya di laut lebih produktif daripada di darat berkat efek pendinginan air.

SolarSea Swimsol juga tidak akan memberik efek kerusakan dan pengaruh terhadap biota lautan, bakan para Ikan banyak yang berlindung di bawahnya. Kalau seperti ini semuanya saling di untungkan ya NextGeners. Terbayangkan bagaiamana jika panel surya ini juga dapat diterapkan di Indonesia yang kaya akan sumber sinar matahari, pastinya sangat bermanfaat untuk sumber energi terbarukan.

Apakah NextGeners tertarik dengan penemuan inovatif energi terbarukan? Jika NextGeners juga ingin membuat inovasi yang berhubungan dengan energi, maka kita tunggu NextGeners untuk berinovasi di bidang Entrepreneurial Energy Engineering.

Sumber Referensi:

https://inhabitat.com/how-floating-solar-panels-are-helping-the-maldives-ditch-diesel-fuel/

https://sidsgbn.org/2017/07/10/taking-solar-offshore-bringing-unlimited-renewable-energy-to-small-island-states/

https://www.scheuch-foundation.org/en/swimsol-solarsea-the-worlds-first-floating-solar-power-plant-for-the-sea/

Sumber Gambar:

https://swimsol.com/