NextGeners sudah mendengar cerita kisah Dimas yang mengkampanyekan mengenai pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar minyak untuk kendaraan bermotor. Kisah dari anak bangsa ini wajib untuk diketahui loh, apalagi tujuan dari inovasi yang dibuatnya begitu mulya dan wajib banget untuk ditiru NextGeners juga. Dimas yang memiliki nama lengkap Dimas Agus Wijanarko ini membuat sebuah mesin sederhana yang bisa mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM) seperti premium, solar, maupun minyak tanah.
Awal mula Dimas memiliki keinginan adalah berawal dari hobinya mendaki gunung, Dimas memiliki keresahan ketika melihat begitu banyak sekali sampah plastik yang berserakan di kawasan pegunungan. Di tahun 2014 Dimas mulai mencari informasi tentang tata cara mengolah sampah akibat keresahan saat ia mendaki gunung. Dimas bertemu dengan temannya yang bernama Jalaludin Rumi, ialah sosok yang memberi tahu informasi jika plastik dapat diolah dan kemudian Dimas mencoba untuk menerapkannya. Di tahun itu Dimas mulai melakukan percobaan dengan teori yang diberikan oleh Rumi dan juga berbagai referensi yang dibaca oleh Dimas. Kegigihannya untuk melawan sampah plastik ternyata berbuah manis, karena alat pengolah sampah plastik berhasil dibuatnya, sehingga dia akhirnya membentuk komunitas pecinta lingkungan bernama Get Plastic.
Dimas yang tinggal di Jakarta ini telah melakukan riset selama 4 tahun, sehingga akhirnya menemukan cara mengolah sampah plastik menjadi bahan bakar. Menurutnya metode yang digunakannya untuk mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar bukanlah ciptaannya. Metode ini sudah ada sejak bertahun-tahun lalu, Ia hanya merakit kembali dan menggunakannya untuk mengampanyekan pengurangan sampah plastik.
Alat yang dibuatnya terdiri dari Serangkaian pipa yang terhubung dengan tabung vakum bertekanan tinggi, tabung ini tersambung dengan gas elpiji yang berfungsi sebagai pemanas. Cara kerja dari alat ini terbilang cepat. Segumpal sampah plastik dimasukkan ke dalam tabung vakum. Tabung kemudian dipanaskan hingga mencapai suhu 400 derajat Celcius. Lima menit kemudian, setelah melewati jalur pendinginan, tetesan-tetesan minyak murni keluar dari pipa. Dimas menggunakan teknik bernama distilasi bertingkat itu untuk mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar. Metode yangg digunakan adalah pirolisis (yaitu proses dekomposisi termokimia bahan organik melalui pemanasan tanpa menggunakan oksigen atau dengan kadar oksigen sesedikit mungkin). Selain mudah dan cepat metode ini menghasilkan residu berupa black carbon atau arang yang dapat dengan mudah terurai secara organik.
Demi mewujudkan mimpinya untuk mendaur ulang sampah plastik, Dimas melakukan aksi perjalanan menggunakan Vespa yang diisi dengan bahan bakar hasil limbah plastik dari pulau Jawa hingga Bali. Diperjalanan yang dibuat sebagai ajang kampanye nya, Ia melakukan workshop di tiap daerah yang disinggahinya dengan mengajarkan bagaimana cara mengubah sampah plastik menjadi minyak.
Dimas mengatakan “Tujuan kampanye ini adalah memberitahukan dan mengedukasi masyarakat bahwa sampah plastik masalah bagi kehidupan kita. Banyak masyarakat selama ini tidak tahu bagaimana cara mengolah sampah plastik tersebut. Mereka hanya tahu sampah bisa dibuat menjadi kerajinan tangan yang hanya memiliki masa pemakaian setahun atau dua tahun, kalau tidak terpakai atau tidak terjual pasti akan menjadi sampah juga. Kita harus mengelola sampah dengan baik dimulai dari sekarang”. Apa kalian juga ingin melakukan hal inovasi yang berguna bagi masyarakat dan lingkungan seperti yang dilakukan Dimas? Yuk NextGeners kita tunggu kalian untuk berinovasi di bidang Renewable Energy Engineering.
Sumber Referensi:
Sumber Gambar: