Seni lukis di Bali sudah berkembang sejak jaman pra-aksara, terbukti dari penemuan-penemuan benda bersejarah yang juga terpahat lukisan seni seperti nekara, sarkofagus, juga sejumlah benda dari batu. Seni melukis di Bali berkembang pesat pada abad ke 15 Masehi, pada pemerintahan Raja Dalem Waturenggong di Klungkung. Hal ini ditunjukkan oleh lukisan gaya kamasan pada salah satu langit-langit bangunan tradisional. Setelah lukisan gaya kamasan, lama-kelamaan berkembanglah gaya lukisan di Bali menjadi gaya batuan, ubud, sanur, keliki, hingga sekarang lukisan kontemporer.
Lukisan tradisional Bali biasanya menggambarkan budaya dan tradisi masyarakat Bali pada umumnya. Lukisan tradisional Bali ada juga yang menggambarkan epos dan mitologi-mitologi Hindu. Ciri khas lainnya yang bisa dilihat pada lukisan tradisional Bali adalah detailnya. Detail ini lah yang membuat lukisan tradisional Bali menjadi rumit sehingga memerlukan waktu yang lama dalam proses pengerjaannya.
Dilihat dari sisi estetikanya, lukisan tradisional Bali dengan segala ciri khasnya tersebut memiliki keindahannya tersendiri yang tidak bisa disaingi. Bila dilihat dari sisi matematika, lukisan tradisional Bali juga memiliki keindahan berupa ketidakteraturan yang membentuk keserasian. Ketidakteraturan ini lah yang istilah matematikanya adalah fraktal.
Fraktal merupakan struktur geometri yang paling mendasar. Istilah fraktal dikemukakan oleh Benoit Mandelbrot pada tahun 1975 dari bahasa Latin Fractus yang berarti patah, rusak, atau tidak teratur. Fraktal digunakan untuk mencari data berupa harmoni alam, dengan fraktal kita bisa memahami pola hasil penciptaan dan dinamika kerjanya. Tanpa disadari frakta ternyata ada pada batik indonesia, Candi Borobudur, serat daun, gambar di Angkor Wat, petir,brokoli, merak, gitar, dan masih banyak lagi. Begitu pula dengan lukisan tradisional Bali. Tanpa disadari oleh seniman lukisan tradisional Bali itu sendiri, mereka telah mengaplikasikan matematika dalam lukisan mereka. Dengan pendekatan fraktal pada lukisan tradisional Bali kita bisa menemukan hubungan dalam perkembangan lukisan tradisional Bali dari tahun ke tahun.
note’n’word
Salam kenal :3 ini artikel pertama saya, mohon kritik, saran, komentarnya. Foto lukisan yang besar itu saya yang melukis, sedangkan yang kecil itu buatan kakek saya. Terima kasih sudah membaca’-‘)/
Halo Ratna Sukma Dewi. Artikel pertama yang tidak terlihat seperti artikel pertama (baca: terlihat pro). Terima kasih.
terimakasih