Apa yang NextGeners bayangkan ketika mendengar kata nuklir? Pasti mengerikan, selalu teringat akan ledakan atau hal berbahaya lainnya. Namun pernahkah NextGeners mendengar tanamanan padi yang dimutasi oleh radiasi nuklir, pasti belum semua pernah mendengar hal tersebut, maka dari itu kali ini STEM-Z akan mengajak NextGeners untuk mengenal mengenai padi yang bermutasi dari radiasi nuklir.
Inovasi baru ini merupakan hasil karya bangsa Indonesia yang di inisiasi oleh BATAN (Badan Teknologi Nuklir Nasional), inovasi tersebut merupakan pemuliaan mutasi alias mutation breeding tanaman padi yang menggunakan radiasi nuklir sehingga produktivitas padi tersebut akan meningkat dari segi kualitas dan produktivitasnya dibandingkan bibit normal. Salah satu wilayah yang telah menerapkan bibit unggul hasil mutasi nuklir ini adalah Sulawesi Selatan.
BATAN tidak bekerja sendiri, BATAN bekerja sama dengan UNHAS(Universitas Hasanudin) selama 51 tahun untuk mengembangkan inovasi padi tersebut. Kepala BATAN yaitu Djarot Wisnusubroto mengatakan, Sulawesi Selatan adalah salah satu daerah yang sukses mengimplementasikan teknologi radiasi nuklir beliau juga berkata bahwa bibit padinya berasal dari bibit biasa hingga menjadi terbaik setelah menggunakan radiasi nuklir.
Pemuliaan tanaman dengan nuklir ini melalui fase radiasi nuklir yaitu sinar gamma. Radiasi tersebut menyasar DNA tanaman, kemudian susunan kimia berubah akibat radiasi. Sehingga sasaran pada tanaman bisa memendekkan batang ataupun sebaliknya, memendekkan umur, meningkatkan produksi biji, kadar minyak dan lainnya. Rasa yang dihasilkan pun juga enak, nasi menjadi pulen.varietas padi yang diradiasi nuklir akan meningkatkan produksi dan waktu masa panen. Hal tersebut secara otomatis akan meningkatkan penghasilan petani, ungkap Djarot.
Menurut Djarot, sangat banyak keunggulan dari padi hasil mutasi nuklir tersebut. Di antaranya yaitu produktivitas yang mengalami lonjakan hampir dua kali lipat. “Kalau rata-rata produksi (padi) sekitar 5-6 ton per hektar sekali panen, maka bisa meningkat menjadi 10-11 ton per hektar sekali panen. Masa tunggu panennya juga terpangkas dari 120-130 hari tinggal 100-an hari”.
Produktivitas dan keunggulan bibit tersebut bisa disesuaikan dengan jenis tanamannya. Misal, tanaman padi yang dibutuhkan adalah batang pendek agar tidak runduk dan umur yang pendek agar cepat panen, satu hal yang tidak kalah penting adalah tanaman tersebut juga tahan hama.Sekadar untuk diketahui juga NextGeners, sudah ada bermacam pencapaian mutation breeding menggunakan nuklir tersebut yaitu, 22 varietas padi, 10 varietas kedelai, 3 varietas sorgum, 2 varietas kacang hijau, 1 varietas kacang tanah, 1 varietas gandum tropis dan 1 varietas kapas.
Bagimana menrut NextGeners inovasi pangan tersebut? jika selama ini pandangan umum terhadap radaisi nuklir itu berbahaya, ternyata terdapat manfaat lain yang sangat baik.
Apakah NextGeners punya ide inovasi pangan? Jika iya, kita tunggu NextGeners untuk berinovasi di bidang Food Business Technology.
Sumber Referensi:
http://kabaroke.com/nasi-dari-padi-mutasi-nuklir-begini-rasanya/
https://www.wartaekonomi.co.id/read157498/batan-padi-mutasi-nuklir-tahan-hama-dan-lebih-enak.html
Sumber gambar:
(featured image) http://www.infoagribisnis.com