Hai NextGeners, sudah lama STEM-Z tidak menampilkan artikel mengenai matematika. Kali ini STEM-Z akan membahas mengenai matematika dan Musik. Terdengar seperti dua hal yang bertentangan pastinya, jika matermatika berhubungan dengan hal perhitungan dan pastinya beberapa anak ketika mendengar matematika terasa begitu menakutkan, namun berbeda ketika mendengar kata musik, banyak anak muda bahkan sampai orang tua senang dengan musik. Hal ini memang terdengar begitu bertentangan di mata umum, namun sebetulnya dari kedua hal tersebut memiliki kaitan yang berhubungan satu sama lainnya. Kaitan matematika dengan musik sebetulnya sudah lama, paling tidak semenjak masa Pitagoras. Pitagoras bersama para muridnya menemukan bahawa harmoni dalam musik berkorespondensi dengan perbandingan dua buah bilangan bulat.
George Cantor yang juga merupakan seorang matematikawan besar asal Jerman yang merupakan seorang pecinta musik. Cantor juga memiliki darah musik yang mengalir dalam dirinya, selain itu Ia memiliki kerabat yang juga merupakan komposer besar, namun Cantor tetap memilih menjadi matematikawan. Cantor mengalunkan nada-nada menjadi angka dan membuat pencapaian besar dalam matematika lewat konsep ketakhinggaan (infinity). Matematika bukan hanya kebenaran, namun juga keindahan. Jika George Cantor merupakan salah satu tokoh yang memiliki keterkaitan antara matematika dan musik di era nya.
Contoh lain hubungan matematika dan musik adalah adanya sebuah aliran musik yang disebut dengan nama mathcore, jika dilihat dari penamaan dari aliran ini memiliki dua suku kata yaitu math yang pasti kalian sudah tahu artinya matematika dan core yang merupakan suku kata dari aliran hardcore. Aliran musik matchcore ini memiliki komposisi yang tak beraturan dan susah dipahami, selayaknya sebuah formula atau soal matematika, itulah inti dari aliran musik ini. lagu-lagu aliran mathcore ini dikatakan sangat susah untuk dibuat loh NextGeners. Aliran mathcore ini pada dasarnya sama dengan aliran progressive metal (seperti aliran dari band Dream Theater). Masih banyak orang sulit membedakan antara mathcore dengan progressive metal. Musik mathcore dipenuhi dengan growl dan scream sedangkan progressive metal menggunakan clean vocal.
Dillinger Escape Plan merupakan band asal Amerika yang mengusung aliran mathcore. Setelah kemunculan mereka, akhirnya berbagai band mencoba aliran mathcore seperti Black Flag, Neurosis, Bilo’u, Arbus, Psyopus, Converge. Biar enggak penasaran mendingan NextGeners lihat langsung salah satu lagu yang mengusung aliran mathcore ini.
sekarang NextGeners sudah tahu kan, jika dua hal yang terlihat berjauhan antara matematika dan musik sebetulnya memiliki hubungan dan keterkaitan antara keduanya. Bahkan banyak ilmu matematikawan yang juga memiliki darah musik. Sekarang siapkah kalian membuat inovasi terobosan dari matematika yang menggunakan unsur musik? jika iya, maka kita tunggu NextGeners untuk berinovasi di bidang Business Mathematics.
Sumber Referensi:
https://vedicmathindonesia.com/2015/02/26/matematika-dan-seni/
http://www.bincangedukasi.com/matematika-musik-dan-kecerdasan/
Sumber Gambar: