Drone ini siap mengantar Organ untuk Transplantasi

0
579

Jika selama ini barang-barang dikirim melalui darat atau udara (menggunakan penerbangan komersil) di mana hal tersebut membutuhkan banyak waktu yang dibutuhkan agar barang tersebut sampai ke tujuan, terlebih jika kita mengirimkan organ tubuh manusia untuk keperluan transplantasi organ, di mana waktu sangat berpengaruh dalam hal tersebut. Jantung dan paru-paru sendiri hanya dapat bertahan di luar tubuh manusia selama empat hingga enam jam. Terbayangkan NextGeners jika ketika melakukan pengiriman dan terjadi kemacatan di jalanan.

Seperti data dari United Network for Organ Sharing (sebuah badan organisasi yang mengatur transplantasi organ di AS) di tahun 2018 ada sekitar 114 ribu orang yang menunggu donor, namun 1,5% organ tidak berhasil sampai tujuan dan 4% nya mengalami penundaan selama dua jam atau lebih. Menanggapi hal tersebut, para peneliti mengembangkan sebuah drone yang dibuat khusus untuk mengantarkan organ tubuh manusia.

Proyek ini dibuat oleh Dr. Joseph R. Scalea, yang turut melakukan prosedur transpantasi. Dia mengatakan kepada NY Times bahwa dirinya mengenalkan usaha itu dengan ahli penerbangan dan teknik dari University of Maryland (UMD) setelah mengalami banyak penundaan pengiriman organ.

Drone yang dibuat khusus tersebut memiliki delapan rotor sehingga mampu memberikan kestabilan yang sangat baik. Ia juga dilengkapi dengan sistem bernama Human Organ Monitoring and Quality Assurance Apparatus for Long-Distance Travel yang mengukur dan mempertahankan suhu, tekanan barometrik, ketinggian, getaran, dan lokasi pengiriman. Dengan begitu, peneliti dapat memantau dan memastikan organ tetap berada dalam kondisi sempurna. Informasi ini juga kemudian dibagikan ke ahli bedah yang menunggu di rumah sakit melalui aplikasi di smartphone mereka.

Meski terdengar nekat untuk melakukan tes dengan organ hidup, UMD melakukan 44 penerbangan uji coba lebih dari 700 jam dan mengambil setiap tindakan pencegahan yang memungkinkan.

“Kami membangun banyak redudansi, karena kami ingin melakukan segala yang mungkin untuk melindungi muatan,” kata direktur operasi uji UMD, Anthony Pucciarella. Ini termasuk baling-baling dan motor cadangan, baterai ganda, PCB daya cadangan, dan sistem pemulihan parasut. Tim juga mendapat dukungan logistik dan pelacakan penerbangan dari AiRXOS, sebuah divisi GE Aviation yang bekerja pada infrastruktur drone dan layanan dukungan.

Bagaimana menurut NextGeners, drone ini merupakan awal untuk kemajuan teknologi, pastinya akan banyak inovasi-inovasi baru lainnya untuk memajukan kehidupan masyarakat. NextGeners pastinya tidak mau kalah dengan yang lainnya kan? Yuk STEM-Z tunggu ide dan produk Inovatif NextGeners di bidang Computer Systems Engineering.

Sumber Referensi:

https://nationalgeographic.grid.id

https://www.airmagz.com

https://www.cnnindonesia.com

Sumber Foto: @ummc