Data Scientist: Profesi Terseksi Abad Ini

1
1066

Tahun 2012 yang lalu, Harvard Business Review menyebut profesi data scientist sebagai profesi terseksi abad 21. Bagaimana tidak?  Big Data  yang saat ini sedang booming dan diaplikasikan dalam berbagai industri  seperti perbankan,  telekomunikasi, kesehatan, dll sangat memerlukan keahlian seorang data scientist. Seorang data scientist  memiliki kemampuan mengolah data dengan yang sangat besar (volume), data real time (velocity), data dengan berbagai macam format (variety), dan data yang sangat beragam  (veracity)dalam waktu yang sangat singakat. Hal tersebut dapat terjadi tentu saja didukung oleh kemajuan teknologi yang peasat. Seorang data scientist dituntut untuk  memiliki logical skills dan kemampuan analisis yang baik dan didukung oleh tingkat kreativitas yang tinggi untuk mengomunikasikan hasil olahan data. Kemampuan ini sangatlah jarang ditemukan. Inilah yang membuat profesi ini terlihat keren, dan konon memberi pundi-pundi penghasilan yang tidak sedikit.  Profesi ini juga masuk dalam top 10 profesi terbaik di Amerika pada tahun 2016.

Seorang data scientist dituntut untuk menguasai sejumlah disiplin ilmu: ilmu matematika untuk pemodelan dan membangun kemampuan logika yang baik , ilmu statistika untuk mengolah data secara tepat, pemrograman sebagai pendukung pengolahan  big data , ekonomi (atau bidang ilmu lain tergantung pada bidang perusahaan atau organisasi) untuk menganalisis dan mendapatkan insight dari hasil olahan data, serta kemampuan untuk menceritakan (story telling) data yang telah dianalisis.

Tingginya permintaan atas tenaga data scientist berbanding terbalik dengan jumlah sumber daya manusia yang tersedia. Ini membuat profesi data scientist memiliki nilai yang sangat tinggi.

Ada banyak perusahaan yang membutuhkan data scientist dan pada akhirnya tidak jarang mereka membuat sebuah tim. Bagi beberapa perusahaan, untuk mendapat seseorang yang mempunyai berbagai macam keahlian tersebut sangatlah tidak mudah.

Pendapatan  sebagai seorang data scientist juga terhitung cukup tinggi. Sebagai contoh, berdasarkan data dari Glassdoor, rata-rata gaji pokok profesi data scientist di Amerika Serikat tahun 2016 berada di angka US$116.840 (sekitar Rp1,5 miliar)

data analyst

Di Indonesia,  perusahaan telekomunikasi di Indonesia seperti PT Telkom Indonesia, Indosat Ooredoo, dan lainnya telah menerapkan data science dalam proses bisnisnya. Misalnya, dengan menganalisis perilaku pelanggan IndiHome, PT Telkom Indonesia berhasil menurunkan tingkat churn rate (persentase pelanggan yang berhenti berlangganan) pelanggan broadband, dari lima persen menjadi tiga persen pada tahun 2015. Ini bisa meningkatkan migrasi rasio pelanggan dari free ke berbayar untuk layanan Flashzone, dari 11 persen melonjak ke 20 persen. Pencapaian ini tentu sangat menguntungkan perusahaan.

Selain perusahaan telekomunikasi, startup seperti BukalapakTravelokaSale StockKudo, dan sebagainya juga menjadikan data scientist sebagai salah satu posisi penting dalam manajemen mereka.

Salah satu tantangan yang dihadapi di Indonesia adalah talenta di bidang data science  yang sudah siap  masih sedikit. Perusahaan-perusahaan di Indonesia harus bersaing dengan negara lain untuk mendapatkan talenta yang sesuai. Ini akibat permintaan di Indonesia semakin banyak— ditambah pula kebutuhan data scientist di negara tetangga dan regional yang juga kian meningkat. Ini membuktikan bahwa profesi ini cukup menjanjikan dan menjadi salah satu  profesi terseksi abad 21.

https://id.techinasia.com/talk/profesi-data-scientist-menjanjikan

 

1 COMMENT