Cola Nut: Bahan Rahasia Coca Cola

1
1213
Ilustrasi Buah Kola (specialtyproduce.com)

Apakah kalian tahu bahwa salah satu bahan penting dalam pembuatan minuman Coca Cola adalah biji-bijian? Yap, biji-bijian bernama cola nut pernah berperan penting untuk memberikan rasa khas pada minuman Coca Cola. Saat ini, cola nut tidak lagi digunakan sebagai bahan baku Coca Cola dan kegunaannya digantikan dengan perasa sintetis untuk mendapatkan cita rasa yang sama.   

Cola Nut atau Cola acuminata merupakan biji-bijian dari Afrika Barat yang memiliki rasa pahit, namun juga meninggalkan rasa manis di lidah. Tinggi pohon cola nut berkisar sekitar 10-20 meter. Daunnya berbentuk seperti mata tombak dan memiliki bunga yang kecil berwarna putih. Cola nut memiliki warna hijau dan daging buahnya berwarna merah. 

 Buah kola berwarna hijau dengan daun berbentuk tombak (bibitonline.com)

Cola nut merupakan salah satu refreshing agent karena cola nut mengandung kafein. Kafein merupakan senyawa alkaloid yang berfungsi sebagai stimulan dan dapat menstimulasi syaraf dan otot jantung. Tetapi, jika berlebihan, kafein dapat menyebabkan rasa gugup, gelisah, tremor, dan sebagainya. Kandungan kafein pada cola nut adalah sekitar 10.000 – 25.000 ppm pada bijinya.

Selain kafein, cola nut juga mengandung katekin dan tanin yang merupakan senyawa flavonoid dan ​​dapat berfungsi sebagai antioksidan, antiinflamasi, dan penangkal radikal bebas. Kandungan katekin pada cola nut diperkirakan sekitar 3.000 – 4.000 ppm. Selain itu, cola nut juga mengandung kandungan-kandungan lainnya, seperti betain atau asam amino, theobromin, dan juga asam askorbat yang dapat berfungsi sebagai antioksidan. Jika dilihat dari kandungan nutrisinya, cola nut mengandung 64.05% karbohidrat, 20.62% air, 8.65% protein, 0.80% lemak, kalsium, potassium, dan sebagainya. 

Tidak bisa dipungkiri jika kerusakan dapat terjadi pada penanaman cola nut. Bahkan pada saat proses produksi pun, perubahan karakteristik pada cola nut bisa terjadi. Oleh sebab itu, penanganan yang baik dan benar sangatlah diperlukan. Hmm, apa saja ya yang dapat dilakukan?

Penanganan pasca panen dan penyimpanan

Penanganan pasca panen yang baik akan membantu menjaga kualitas biji-bijian sehingga kesegaran produk juga terjaga. Para petani akan memastikan produk cola nut memiliki kualitas yang baik di pasaran. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan juga “nilai” tanaman, seperti menggunakan pupuk dengan kualitas terbaik dan sebagainya. 

Tujuan dilakukannya penanganan pasca panen adalah untuk mencegah perubahan warna, komposisi, tekstur, rasa, gizi, kehilangan air yang menyebabkan pengerutan, pelayuan, pelunakan dan sebagainya. Dalam praktiknya, produk biji-bijian wajib dipanen di tingkat kematangan yang optimum dan ditangani dengan hati-hati supaya terhindar dari kerusakan. 

Proses pasca panen pada cola nut dimulai dengan pemetikan buah yang matang dari pohon dan diikatkan dengan batang bambu panjang ataupun cola nut yang secara alami jatuh ke tanah. Lalu dilanjutkan dengan pemeriksaan dan pemisahan cola nut yang terserang kumbang, kelainan bentuk, dan penyakit lain dari cola nut yang sehat.

Cola nut akan di rendam di air selama 1 hari untuk meningkatkan proses terjadinya fermentasi. Setelah fermentasi selesai, kulitnya akan menjadi lembut. Alhasil pengangkatan kulit menjadi lebih mudah dan dapat dilakukan dengan tangan. Cola nut akan dicuci dan ditiriskan. Lalu ditutup di dalam keranjang dengan menggunakan daun untuk proses pengawetan berada di bawah suhu kamar selama tiga hari. Pada saat pengawetan, jika terdapat cola nut yang rusak atau terinfeksi akan dipisahkan.

Cola nut akan dikategorikan berdasarkan ukurannya untuk disimpan. Penyimpanan menggunakan nilon transparan yang tipis, daun P. biglobosa, dan lapisan Newbouldia laevis (pohon kehidupan dan digunakan sebagai boundary maker di Nigeria) yang berguna untuk menjaga kacang dalam kondisi kedap udara, kelembaban relatif pada cola nut, dan mencegah cola nut mengering. Fun fact, daun P. biglobsa mampu mencerahkan cola nut sehingga membentuk warna yang menarik. Cola nut perlu disortir selama 2 sampai 3 minggu tergantung dari kualitas dan kondisi pengecekan terakhir. 

Pernahkah kalian melihat produk di pasaran yang mengandung cola nut ?

Mungkin sebagian dari kalian belum pernah mendengar cola nut atau bahkan belum melihat produk cola nut  di pasaran. Di Indonesia, kacang ini memang belum dimanfaatkan secara maksimal oleh produsen. Cola nut telah digunakan di industri farmasi sebagai obat, makanan, dan minuman di beberapa negara. Suplemen ekstrak cola nut dibentuk dengan cara dihancurkan dan ataupun pemanfaatan bijinya yang kaya akan alkaloid (kafein, kolatin dan teobromin).

Selain itu, cola nut digunakan untuk memproduksi selai karena memiliki kandungan pektin yang cukup tinggi. Berdasarkan artikel yang disampaikan Greenwood (2016), di akhir abad ke 19 cola nut dimanfaatkan menjadi obat tonik yang berkombinasikan dengan cola nut serta daun coca yang mengandung kafein. Produk tersebut dikatakan mampu menyembuhkan rasa lapar. Menurut U.S Food and Drug Administration, cola nut sudah dinyatakan aman untuk digunakan oleh manusia dan ekstrak cola nut bisa digunakan sebagai bahan tidak aktif di obat-obat tertentu. 

Bagaimana nih pendapat kalian tentang cola nut? Belajar sesuatu yang baru pastinya merupakan hal yang sangat seru dan menarik. Akan tetapi, tetap perlu dilengkapi dengan adanya rasa ingin tahu yang tinggi dan niat yang bulat. Setelah membaca artikel ini, kami harap pembaca dapat mendapat pengetahuan baru tentang biji-bijian. Semoga bermanfaat!

Penulis: Kelsey Mareti dan Stephanie Tiara Suparto, mahasiswa S1 Food Business Technology, STEM Prasmul angkatan 2020
Editor: Juni Saputra

Referensi

Babalola, F. D., Ndagi, I., Mokwunye, I.U., Anagbogu, C. F., Aderolu, I. A., Ugioro, O., Asogwa, E. U., Idrisu, M. dan Mokwunye. F. C. (2017). Potentials and Challenges of Kolanut Production in Niger State, Nigeria. International Journal of Forest, Animal and Fisheries Research (IJFAF), 1 (1). Diakses pada tanggal 06 Desember 2021 dari https://www.researchgate.net/publication/258404136_Potentials_and_Challenges_of_Kolanut_Production_in_Niger_State_Nigeria/link/55c9fc5008aeb975674a3569/download

Burdock, G. A., Carabin, I. G., Crincoli, C. M. (2009). Safety assessment of kola nut extract as a food ingredient. Food and Chemical Toxicology, 47: 1725-1732. doi: 10.1016/j.fct.2009.04.019. 

Chairiyah, N., Amarullah., Willem. dan Mardhiana. (2021). Dasar Agronomi. Tarakan: Universitas Borneo Tarakan. Diakses pada tanggal 06 Desember 2021 dari https://omp.unsyiahpress.id/index.php/unsyiahpress/catalog/view/217/111/845-1

Greenwood, V. (2016). Kacang yang ‘membangun’ satu perusahaan raksasa di dunia. Diakses pada tanggal 04 Desember 2021 dari https://www.bbc.com/indonesia/vert-fut-37793232

Kertopati, L. (2016). Benarkah Ada Jejak Kokain dalam Minuman Kola? Diakses pada 2 Januari 2022 dari https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20160513162827-262-130548/benarkah-ada-jejak-kokain-dalam-minuman-kola

N’guessan JM, Nimaga D, Nestor KK, Charlemagne N, Achille TA, et al. (2018) Typology, Use and Process of Cola Nut (Cola nitida) Produced in Côte d’Ivoire. Adv Crop Sci Tech 6: 379. doi:10.4172/2329-8863.1000379 

Om, A. (2021). Post-Harvest Management and Preservative Quality of Kola Nuts against Pest Infestation for Local and International Markets a Review. Diakses pada tanggal 06 Desember 2021 dari https://www.gajrc.com/media/features_articles/GAJAB_34_50-60.pdf

Sastrahidayat, I. R., (2016). Penyakit Pada Tumbuhan Obat-Obatan, Rempah-Bumbu dan Stimula. Malang: UB Press. 

Uwagboe, E. O., Asogwa, E.U., Otuonye A.H., Mokwunye F.C., Oluyole K.A. dan Ndubuaku, T.C.N. (2011). Kolanut Production, Processing and Marketing in the South-eastern States of Nigeria. African Journal of Plant Science. Vol. 5(10). Diakses pada tanggal 5 Desember 2021 dari https://academicjournals.org/journal/AJPS/article-full-text-pdf/87FA82F10798.pdf

Watson, J. A., Treadwell, D., Sargent, S. A., Brecht, J. K. dan Pelletier, W. (2016). Postharvest Storage, Packaging and Handling of Specialty Crops: A Guide for Florida Small Farm Producers. Diakses pada tanggal 06 Desember 2021 dari https://www.researchgate.net/publication/293937411_Postharvest_Storage_Packaging_and_Handling_of_Specialty_Crops_A_Guide_for_Florida_Small_Farm_Producers

Wibowo, A. T. (2017). Uji Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol Biji Kola (Cola Acuminata) Terhadap Kadar Glukosa Darah Tikus Yang Diinduksi Aloksan (Doctoral Dissertation, Universitas Muhammadiyah Purwokerto)