Universitas Prasetiya Mulya kembali menorehkan prestasi. Mahasiswa S1 Business Mathematics – Michelle Octaviana Kanta- meraih Juara 1 tingkat Nasional dalam Procter & Gamble (P&G) CEO Challenge 2021 yang berkolaborasi 1 tim dengan mahasiswi Universitas Bina Nusantara dan Universitas Katolik Parahyangan yang mereka sebut sebagai Tim Antareja.
P&G yang merupakan perusahaan penyedia kebutuhan rumah tangga dan brand perawatan diri, kembali menyelenggarakan Procter & Gamble (P&G) CEO Challenge yang merupakan program kerja sama P&G dengan universitas-universitas di Indonesia untuk memberikan pengalaman langsung secara mendalam kepada mahasiswa muda tentang bagaimana P&G bekerja dan beroperasi dalam mengintegrasikan sejumlah brand dan melahirkan CEO masa depan.
Pada Procter & Gamble (P&G) CEO Challenge 2021, Michelle dan tim mengusung strategi untuk meningkatkan visibilitas produk P&G dalam ritel dan memilih kanal daring dengan mengulik Content, Assortment, Ratings & Reviews, dan Search dari salah satu produk P&G. Dengan melakukan riset primer dan sekunder, didapatkan informasi mengenai keunggulan produk, customer journey dan emerging trend keywords.
Tim Antareja mengusung strategi untuk menata penempatan produk, penyesuaian gambar, dan informasi yang menyampaikan value proposition yang tepat dan dicari oleh konsumen, memanfaatkan seasonal promo dan bundling sesuai dengan preferensi target primer, hingga penggunaan algorithm-based ads dan platform eksternal dengan memperhitungkan potensi pertumbuhan sales yang diperoleh dari hasil intervensi tersebut.
Pencapaian tersebut memberikan kesempatan bagi Tim Antareja menjadi representatif Indonesia di tingkat Regional. Adanya sesi mentoring pada kompetisi ini, memberikan wawasan dan juga kerangka kerja yang belum pernah mereka gunakan sebelumnya.
Kompetisi ini merupakan kompetisi pertama yang diikuti oleh Michelle, sehingga banyak hal yang didapatkan sangat baru baginya, termasuk mengenai bagimana bisnis dan kerja sama tim yang sesungguhnya. Ia belajar bahwa tidak ada yang salah dalam menilai sesuatu, melainkan hanya perbedaan asumsi dan cara berpikir. Bekerja sama dengan tim dari latar belakang pendidikan yang berbeda merupakan hal yang menantang bagi mereka untuk memiliki struktur berpikir yang sama, terutama mengenai bisnis.
Sumber: https://stem.prasetiyamulya.ac.id/
Penulis: Admin STEM Universitas Prasetiya Mulya