Augmented Reality: Sepercik Pandangan dari Code Diggers

0
878

Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi semakin menyatu dengan manusia. Salah satu teknologi yang sedang berkembang pesat saat ini adalah Augmented Reality (AR). Dengan adanya teknologi AR, batas-batas antara dunia maya dan nyata semakin pudar. Teknologi ini sangat membantu manusia dengan pengaplikasian yang tepat, misalnya memberikan pengalaman secara virtual kepada pengguna baik sebagai sarana rekreasi hingga merupakan sarana edukasi. Augmented Reality diprediksi akan menjadi teknologi yang maju di masa depan.

Code Diggers, sebuah tim yang terdiri atas tiga orang mahasiswa Enterprise Software Engineering yaitu: Hubert Tatra, Fitriaji Taqiy Robbaanii, dan Stanley Wyatt Adema, serta satu mahasiswi Business Mathematics yaitu Aryana Paramita, dibentuk untuk mengikuti kompetisi Computer Science Innovation Challenge 2017 yang diselenggarakan oleh Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ide yang kami usulkan dalam kompetisi tersebut adalah penggunaan teknologi AR dalam memvisualisasikan dan memposisikan patung-patung tradisional yang dibuat oleh Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia dengan harapan teknologi ini akan mampu menjawab kebutuhan teknologi UMKM sebagai pra syarat kapabilitas kompetisi dalam era progresi ekonomi saat ini, yaitu experience/pengalaman1. Ide ini diimplementasikan dalam bentuk mobile application dengan mempertimbangkan aspek fleksibilitas, aksesibilitas, dan pengembangan.Meraih hasil sebagai sepuluh besar merupakan sebuah prestasi tersendiri bagi Code Diggers mengingat bahwa komposisi tim terdiri dari empat mahasiswa semester satu. Selama mengikuti kompetisi, kami mendapat banyak pelajaran. Tidak hanya sekadar ilmu dan pengalaman, kami belajar bagaimana caranya berkoordinasi, saling mendukung, bertanggung jawab terhadap tugas masing-masing, hingga terbukanya wawasan kami terhadap kondisi pasar pada saat ini.

Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung kami untuk berjuang hingga titik ini. Harapan kami kedepannya adalah inovasi ini dapat terus dikembangkan sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat luas dikemudian hari.

1 Pine, B. and Gilmore, J. (1998). The Experience Economy.

Artikel ini dibuat oleh Code Diggers yang terdiri dari

Hubert Tatra (Mahasiswa Enterprise Software Engineering 2017)

Fitriaji Taqiy Robbaanii (Mahasiswa Enterprise Software Engineering 2017)

Stanley Wyatt Adema (Mahasiswa Enterprise Software Engineering 2017)

Aryana Paramita (Mahasiswi Business Mathematics 2017)

Bila NextGeners ingin berbincang langsung degan Tim Code Diggers dapat melakukan kontak melalui email berikut: hubert.tatra@prasetiyamulya.ac.id

STEM-Z berharap bahwa ide inovasi tersebut bisa dilanjutkan ke tahap prototipe
yang pada akhirnya bisa di komersialkan dan produk bisa ditampilkan di dalam Innovation Display.