Pertanyaan ini sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, apalagi terkait dengan ketidakstabilan harga minyak dunia hingga saat ini. Apakah minyak bumi akan habis ? TIDAK. Jawaban “TIDAK” tentunya tidak sesederhana itu. Orang-orang bisa saja mampu membeli minyak bumi selama masih digunakan dan diperlukan, terlebih lagi jika penggunaan minyak bumi masih lebih ekonomis dibandingkan dengan sumber energi lainnya. Oleh karena itu, untuk menjawab pertanyaan terkait dampak yang terjadi ketika sumberdaya minyak bumi semakin menipis, dapat ditinjau dengan teori Hubber.
Kurva Hubber merupakan salah satu teori yang sering digunakan untuk melihat hubungan antara sumberdaya minyak bumi yang tersedia terhadap waktu maksimum produksi. Teori ini tidak menyatakan secara gamblang jika minyak bumi akan benar-benar habis. Melainkan lebih kepada suatu pendekatan terhadap produksi maksimum dimana minyak bumi masih terdapat di bawah permukaan bumi.
Pada zaman sebelum revolusi industri, manusia masih beraktivitas secara sederhana yaitu tanpa bantuan teknologi yang canggih seperti berjalan, menunggangi kuda ataupun menggunakan sepeda. Namun ketika memasuki masa revolusi industri, manusia telah mengenal penggunaan energi seperti minyak bumi, batu bara dan gas. Pada masa tersebut, minyak bumi mulai diekstraksi dan seiring berjalannya waktu, permintaan minyak bumi semakin meningkat setiap tahunnya. Peningkatan permintaan ini berkorelasi dengan pesatnya perkembangan teknologi transportasi sehingga produksi minyak mencapai puncak tertinggi pertama pada tahun 1980-an yaitu sekitar 65 juta barrels per hari. Berdasarkan kurva Hubber yang diperlihatkan pada video di atas, juga menggambarkan bahwa puncak produksi minyak tertinggi kedua yaitu sekitar tahun 2010 yaitu sekitar 81 juta barrels per hari. Namun, kemungkinan besar produksi minyak akan semakin menurun dari waktu ke waktu sehingga kita membutuhkan sumber energi lain untuk menyokong keberlangsungan hidup manusia.
Ketika cadangan minyak bumi semakin menipis, maka akan membutuhkan teknologi yang lebih advance untuk eksplorasi dan menyebabkan harga minyak akan semakin mahal. Di sisi lain, permintaan sumber energi akan semakin meningkat. Energi terbarukan merupakan salah satu solusi yang dipercaya dapat mengatasi permasalahan energi. Energi ini dapat bersumber dari tenaga air, matahari, bioenergi, angin, maupun panas bumi.
Apakah Nextgeners tertarik dengan energi terbarukan? apakah kalian juga ingin menghasilkan inovasi pada bidang tersebut? kalau iya maka kita tunggu NextGeners untuk berinovasi di bidang Renewable Energy Engineering.
*artikel dari Sitti Nur Asnin, STEM Faculty Member
Hal yang dipaparkan pada kurva Hubber memang perlu kita tinjau lagi. Karena lebih cepat kita bergerak dalam mengatasi permasalahan energi ini, maka negeri kita akan terselamatkan dari krisis energi tersebut.