Halo sobat Nextgener’s, tahukah kamu bahwa lulusan merupakan salah satu tolak ukur dari kualitas pendidikan. Isu yang paling sering kita dengar mungkin adanya ketidaksesuaian antara jurusan dan pekerjaan yang sudah banyak diangkat, namun persentase lulusan yang dapat langsung memasuki dunia kerja jarang diangkat.
Siapkan Masa Depan bersama STEM Prasmul!
“Engkau sarjana muda, resah mencari kerja, mengandalkan ijazahmu, empat tahun lamanya bergelut dengan buku ‘tuk jaminan masa depan,” begitu penggalan lirik lagu karya Iwan Fals yang berjudul sarjana muda. Lumrah diketahui bahwa mencari pekerjaan bukan perkara mudah baik dulu maupun sekarang, apalagi dengan persaingan yang semakin ketat. Tapi, STEM Prasmul membuktikan kualitasnya, 73% lulusan pertamanya berhasil telah berkarir sebelum wisuda dilaksanakan.
Seperti yang disiarkan melalui akun resmi STEM Prasmul (@stemprasetiyamulya), dengan bangga menyampaikan bahwa 73% lulusan STEM Prasmul telah berkarir baik di dunia profesional maupun membangun bisnisnya sendiri.
Semangat Kolaborasi untuk Menciptakan Future-Ready Talent
Sebagai universitas yang mengangkat tagline “Colaborative Learning by Enterprising,” tak heran kemampuan terjun memulai bisnis menjadi salah satu pilihan yang lumrah, atau bagi sebagian orang mengembangkan usaha orang tua juga pilihan yang tepat. Sebanyak 28% lulusan pertama memilih jalur ini sebagai Entrepreneur. Di sisi lain, 73% lulusan memilih jalan yang sesuai dengan jurusan yang diambil semasa kuliah.
Tidak hanya fokus pada pembelajaran akademik, STEM Prasmul memiliki program Co-op yang memungkinkan mahasiswa memiliki pengalaman langsung di industri serta mengembangkan jaringan. Untuk mempersiapkan mahasiswa menjadi STEMpreneur masa depan, sistem pendidikan yang diberikan juga memungkinkan mahasiswa memiliki pengetahuan bisnis yang inovatif.
Proses belajar mengajar yang kontekstual dengan kebutuhan dunia kerja menciptakan mahasiswa ready talent. Mereka yang siap kerja tanpa perlu kaget menghadapi dunia baru yang saat ini masih menjadi momok. Sudah lumrah diketahui bahwa banyak ketidaksesuaian antara dunia mahasiswa dengan dunia kerja, namun STEM Prasmul berani mendobrak melalui kurikulum masa depan dengan ekosistem belajar yang matang.
Experimental Learning lewat Program Co-op
Bagi mahasiswa, program Co-op ibarat makcomblang antara mahasiswa dan perusahaan-perusahaan terkemuka. Seperti makcomblang pada umumnya, Co-op juga memberikan tips-tips yang sangat berguna. Bagaimana tidak, program ini membantu dari penyaluran, persiapan interview, hingga hal-hal detail lainnya. Selain kurikulum yang disesuaikan dengan permintaan pasar (read: industri), sekolah STEM Prasmul memiliki Co-op yang memperkuat jembatan mahasiswa ke industri.
Co-operational merupakan program unggulan yang memberikan theory practice balance melalui magang secara berkala dengan akumulasinya hingga satu tahun. Selain itu, yang tidak kalah menarik selain belajar, seperti pada umumnya akan ada insentif (read: gaji) saat kita menjalankan magang.
Di STEM Prasmul, semangat menghubungkan dunia kerja dengan dunia mahasiswa dimulai sejak awal. Berbagai program dan kurikulum disesuaikan dengan kebutuhan industri dan peluang masa depan. Experience-based learning diciptakan melalui program Co-op yang memungkinkan mahasiswa magang hingga 4 kali semasa kuliah. Bahkan, mereka yang tidak mengikuti program Co-op perlu magang di industri sebanyak 2 kali, yakni saat awal semester 2 dan semester 7.
Siapkan diri kamu dari sekarang! Cari tau infonya mengenai STEM Prasmul di sini! Suka dengan konten seperti ini? Like, comment, dan jangan lupa bagikan konten ini kepada teman terdekatmu! (jus).
Catatan: Disunting pada tanggal 20 November 2021